TARAKAN – Omzet penjualan pistol mainan pada setiap Lebaran sangat tinggi, sehingga para pedagang yang berada di sejumlah sudut di Kota Tarakan bisa meraup untung besar. Namun, pada Lebaran tahun ini, para Pedagang mengaku omzetnya jauh berbeda atau menurun dari tahun-tahun sebelumnya.
“Sepi sekali. Biasanya kalau di tahun-tahun lalu pada Lebaran pertama hingga kedua barang-barang ini sudah habis terjual. Sekarang masih tersisa banyak,” kata Tio, pedagang pistol mainan di kawasan pertokoan THM kepada Radar Tarakan, kemarin (1/9).
Ia menyebutkan, turunnya omzet sekitar 50 persen berdasarkan pengalaman pada Lebaran tahun sebelumnya. Biasanya pada Lebaran pertama, dalam sehari pendapatan yang diraihnya dari hasil penjualan pistol mainan itu sebesar Rp 2 juta. Namun, pada Lebaran tahun ini hingga Lebaran hari kedua kemarin, sehari hanya dapat Rp 1 juta.
“Sudah dua hari jualan tapi masih sepi. Beda sekali dengan tahun-tahun lalu, biasanya di hari kedua Lebaran sudah mulai habis,” keluh Tio yang mengaku sudah lima tahun berdagang mainan pistol mainan pada momen hari raya.
Menurut pria asal Lamongan, Jawa Timur yang juga sehari-hari menjual mainan di sekolah-sekolah ini mengatakan, menurunya pendapatan dari hasil penjualan pistol mainan itu disebabkan maraknya penjual pistol mainan di tempat-tempat lain tahun ini. “Selain itu juga mungkin karena para orang tua merasa khawatir karena berbahaya bagi anaknya untuk pistol mainan yang menggunakan peluru,” kata dia.
Adapun jenis pistol mainan yang dijual Tio dan pedagang lainnya yang pembelinya rata-rata anak sekolah dasar relatif sama. Mengenai harga tergantung dari jenis pistol mainan tersebut. “Dari Rp 10 sampai Rp 100 ribu,” sebutnya.
Barang mainan tersebut, ia datangkan dari Surabaya dan beberapa dari Agen barang mainan anak-anak yang ada di Kota Tarakan.
1 komentar:
sob....
boleh kerja sama?
blz k blog gw http://analisiskuliah.blogspot.com
Posting Komentar